Hampir sebulan bermitra, DPRD DKI Jakarta masih kebingungan dengan program-program yang diusung Gubernur Anies Baswedan. Pemimpin baru ibu kota itu diminta lebih detail menjelaskan programnya kepada dewan.
"Program-program itu harus jelas, jangan semuanya ngambang," kata Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI William Yani saat dihubungi, Sabtu (12/11) malam.
Dia mengambil contoh program transportasi umum terintegrasi yang diberi label OK Trip. Sejauh ini yang digembar-gemborkan Anies maupun Wakil Gubernur Sandiaga Uno hanyalah program tersebut menjamin, dengan Rp 5000 warga Jakarta bisa naik semua angkutan umum ke mana saja. Sementara detail lainnya masih gelap.
Menurut Yani, Anies dan Sandi wajib menjelaskan secara detail teknis pelaksanaan program tersebut.
"Itu (OK Trip) terintegrsinya seperti apa? Apa pake kartu apa uang cash, sistem penerapannya gimana, check and balance-nya? Kami anggota DPRD minta perincian secara jelas. Ketika gubernur lama kan jelas, ketika gunakan Transjakarta kan jelas sistemnya," tutur dia.
Begitu juga dengan program rumah lapis yang digaungkan Anies beberapa waktu lalu. Menurut Yani, dewan sampai sekarang masih belum paham apa bedanya program tersebut dengan pembangunan rumah susun yang selama ini sudah dilakukan Pemprov DKI.
"Kalau beda, bedanya di mana? Bangunnya di mana? Diperuntukkan buat siapa dan ditempatkan di mana? Saya yakin kalau ditanya beberapa anggota dewan pun banyak yang belum ngerti. Atau kita tanya langsung ke eksekutif ngerti gak program itu?" tegas dia.
Yani pun menyinggung DP rumah nol persen dan kenaikan dana operasional rt/rw sebagai program lainnya yang perlu dijelaskan lebih detail.
Dia kembali menegaskan bahwa setiap program harus dijelaskan secara detail ke DPRD. Pasalnya, menyangkut uang warga Jakarta di APBD.
"Karena ini menyangkut APBD 2018. Gimana anggota DPRD bahas sesutu yang belum jelas," pungkas politikus PDIP itu. (dil/jpnn)
Sumber : Jpnn
0 Response to "DPRD : Program Anies-Sandi Membingungkan"
Post a Comment